Yohanes
tidak menulis akan arti jelas dari simbol seribu tahun yang terdapat dalam
wahyu 20, namun Lembaga Alkitab Indonesia cukup membantu dengan adanya judul
perikop “Kerajaan Seribu Tahun”, apa maksud simbol ini? Dan ap arti dari simbol
ini? Apakah masa seribu tahun tersebut terjadi berdasarkan apa yang para
theolog pikirkan tau hanya merupakan lambang dari sesuatu yang akan disampaikan.
Makalah
ini bertujuan untuk mecari makna dari simbol tersebut berdasarkan data-data
kepustakaan, dan di dukung dari sumber-sumber yang berbeda mengenai apa yang
Yohanes maksudkan dengan masa seribu tahun?
Dalam
Literatur-Literatur
Seribu
tahun disini nampaknya merujuk kepada kemenangan atas iblis dan maut tidak akan
datang dengan segera, tidak juga pada masa hidup para pembaca Yohanes, dan
seribu tahun dalam ayat ini nampaknya merupakn perhitungan Allah, bukan
perhitungan manusia, (Maz 90:4, 2 Ptr 3:8).[1]
Latar
belakang Seribu Tahun
Sangatlah
tidak bijaksana bila menganggap seribu tahun sebagai suatu kurun waktu yang
berlangsung selama seribu tahun, kitab wahyu begitu banyak dengan
gambaran-gambaran simbolis serta angka-angka simbolis.[2]j Jadi sebaiknya memahami sebagai sebuah simbol
untuk kurun waktu yang sangat lama.
Dalam 1 henokh 91: 12-13 dan 4 ezra 7: 26-32 menceritakan akan adanya
masa dimana kerajaan Mesias berkuasa.[3]
Para
teolog memiliki pendapatnya sendiri mengenai masa seribu tahun, seperti halnya
dengan Keven Baker , dalam Dictonary of Theology; “this the view that sees the
millennium to be the time of resetored national prosperity for israel. It regards Israel as the center of the divine
government of the world and Jerusalem as its glorious capital”. Sesudah dunia akan berakhir dan masuk kepada
zaman baru, yaitu kerajaan Allah yang kekal.[4]
Leon
moris pun memiliki pendapatnyasendiri mengenai masa seribu tahun; “it appears
that jhon is simply taking us behind the scenes as he has done so often
before. Despite the persecution of
believers Christ is not defeated, nor are those who have died fo his sake”.[5]
Eddy
frances pun pun menafsirkan dengan cara lain dalam bukunya wahyu kepada rasul
Yohanes, Ia berpendapat bahwa masa seribu tahun dimana iblis dikalahka
merupalan periode waktu antara sejak Kristus mati dan bangkit dari kematian
hingga tiba masa sengsara besar sebelum Krstus datang kedua kali unutk
mengadakan penghakiman terakhir. [6]
Wayne
Grudem sendiri, memaparkan pembahasan yang lain mengenai masa seribu tahun,
membaginya kedalam tiga pandangan berbeda, yaitu; amilenial, memandang bahwa tidak adanya masa tersebut, berbeda
dengan postmilennial yang meyakini
bahwa masa seribu tahun sedang terjadi sekarang, mengarah kepada pemahaman
mengenai pemerintahan gereja dalam waktu yang sangat lama, lain halnya dengan
pandangan premilenial yang menganggap bahwa masa itu akan terjadi setelah
kedatangan-Nya.[7]
Nampaknya
masa seribu tahun ini mewakili sebagai sebuah kurun waktu yang sangat lama. Daalen pun menambahkan bahwa setiap angka
mempunyai peran penting dalam menyimbolkan sesuatu dalam kitab wahyu, tidak
kebetulan badaya-budaya kuno saat itu mengartikan penting mengenai angka-angka
dan Yohanes pun menggunakan ungkapan beribu-ribu, angka-angka ini dipakai
karena ada makna simbolik yang tekandung di dalamnya.
Seribu Tahun dan Kaitannya dengan Eskatologi
20:4 Lalu aku
melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka
diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang
telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman
Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga
menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan
memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.
Masa seribu tahun tidak terpisah dari
masa kedatangan Kristus yang kedua, tidak mungkin memisahkan kedua hal ini,
karena satu sama lainnya saling berkaitan erat, karena pada ayat tersebut
dipaparkan dengan jelas akan ada masa dimana Kristus memerintah dengan dengan
mereka yang setia untuk masa seribu tahun.
Masa seribu tahun digambarkan sebagai
masa yang sangat panjang dan merupakan masa mereka yang yang dikatakan
dibangkitkan dari kematian bersama-sama memerintah dengan Yesus, dikaitkan
dengan masa eskatolgis masa seribu tahun masih di spekulasikan, apakah masa itu
sedang terjadi, sedang tergenapi tinggal menunggu kedatangan Yesus sebagai
puncak dari masa seribu tahun tersebut atau masa tersebut.
Kesimpulan
Bila
diperhatikan secara meneyeluruh, maka mengartikan seribu tahun secara literal
akan lebih sulit dibandingkan dengan mengartikannya secara simbolik. Sesuai dengan yang Daalen tambahkan dalam
bukunya bahwa setiap angka memiliki arti penting dan dipakai secara simbolik,
jadi sebaiknya tafsirkan makna seribu tahun sebagai sebuah kurun waktu yang
sangat lama, seribu tahun itu simbol, bukan angka yang sebenarnya. Jadi dalam membaca kitab bagian ini perlu
adanya pemahaman yang benar akan makna seribu tahun dan supaya dalam mengerti
dan mengartikan makna seribu tahun inibaiklah dilakukan secara simbolik.
DAFTAR PUSTAKA
Alkitab edisi studi, Wahyu 20.
Heef, J. J. De, Tafsiran
Alkitab; Wahyu Yohanes, Jakarta: BPK Gungung Mulia, 1996.
Santoso, David Iman, Membaca dan Memahami Kitab Wahyu; Pesan
Kristus Kepada Gereja-Nya, Malang: SAAT, 2003.
Frances, Eddy, Wahyu
kepada Rasul Yohanes, Jakarta: Gloria Printing, 2002.
[1] Alkitab edisi studi, Wahyu 20
[2] J. J. De Heef, Tafsiran Alkitab; Wahyu Yohanes, (Jakarta:
BPK Gungung Mulia, 1996), 291.
[3] David Iman Santoso, Membaca dan Memahami Kitab Wahyu; Pesan
Kristus Kepada Gereja-Nya, (Malang: SAAT, 2003), 80.
[4] Ibid, 81.
[5] Ibid, 82.
[6] Eddy Frances, Wahyu kepada Rasul Yohanes, (Jakarta:
Gloria Printing, 2002), 159.
[7] Wayne Grudem, Systematic Theology: An Introduction to
biblical doctrine, (Grands Rapids: zonder van publishing house, 1994),
1109-1111
No comments:
Post a Comment