Ketika Firman kita ucapkan pada setiap keadaan itu, kita menghadirkan Allah kedalamnya

  Yohanes 1:1-5

"Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segalah sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segalah yang telah dijadikan.

Di dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya."

Ada segudang fakta dalam bacaan ini, diantaranya:

1. Dunia adalah kegelapan tak berbentuk sebelum Allah berfirman.

2. Firman yang keluar dari Allah, perkataan Allah, dan Allah sendiri. Ada kuasa dalam perkataan-Nya.

3. Tidak ada satupun jadi tanpa Dia.

4. Apa yang sebelumnya tidak ada, menjadi ada karena Dia.

5. Ada dan tidak ada, berhubungan dengan keberadaan sesuatu, termasuk kita dan segalah tentang kita. Sebut saja; hidup kita.

6.Saat dia sudah menjadikan sesuatu ada, kegelapan tidak ada lagi di sana. Masuk aka, ya kan ? Awalnya kosong gelap, sekarang ada sesuatu menggantikannya. Sebut saja: terang.

7. Klop dengan yang Paulus katakan: "sesungguhnya yang lama telah berlalu, yang baru telah datang (manusia baru, ciptaan)".

Sandingkanlah dengan keadaan kita saat ini. Apakah ada "kegelapan" melingkupi hidup kita? kegelapan itu punya banyak nama: kesulitan finansial, lowongan kerja, penyakit, hubungan, dan lain-lain. 

Firman Tuhan berkata: "mengucap syukurlah dalam segalah hal". Jadi ucapkan syukur dalam hal ini, sebab dimana ada kegelapan, disana ada kesempatan melihat Allah melakukan kreativitas penciptaan-Nya. Kita ambil bagian dengan memperkatakan Firman. Ketika Firman kita ucapkan pada setiap keadaan itu, kita menghadirkan Allah ke dalam keadaan kita.

Gampang-gampang sulit memang mempraktekkannya, karena terhubung dengan seberapa percayanya kita. Eits, tunggu dulu... Firman Tuhan berkata: "imanmu sebesar biji sesawi saja...itu cukup!"  Jadi percaya saja. Toh kita sudah melihat buktinya di sekitar kita.